Aksi Moge, Hiruk Pikuk Kota Bung Hatta dan Momentum Memperkokoh Jiwa Bela Negara Masyarakat Kota

Aksi Moge, Hiruk Pikuk Kota Bung Hatta dan Momentum Memperkokoh Jiwa Bela Negara Masyarakat Kota

Oleh: Riyan  Permana Putra, S.H.,M.H. (Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia Kota Bukittinggi, Kasubid Pemetaan Masalah Pokdar Kamtibmas Kota Bukittinggi, & Wakil Sekretaris Laskar Merah Putih Markas Cabang Kota Bukittinggi)

Suasana Kota Bung Hatta, Kota Bukittinggi akhir-akhir ini memanas, ada keonaran, pengeroyokan yang dibuat sebagian oknum klub motor besar hingga perang dominasi yang dilakukan secara sunyi dan nyata oleh calon pemimpin kota. Ini sungguh mengusik kita mereka seolah-olah mengejar kepentingan pribadi. Sehingga jalan tak lagi dimiliki bersama bahkan sebuah kota sudah dianggap dalam genggaman mereka saja.

Dalam suasana seperti itu seharusnya bisa dingin dengan masing-masing memperkokoh jiwa kebangsaan, jiwa bela negara, jiwa satu bangsa, dan satu tanah air. Mengesampingkan sikap individual mengutamakan kepentingan bersama sepertinya menjadi solusi. Karna jika kita ingat kembali ceramah Buya Hamka di suatu hari. Ia berkata orang berakal hidup itu untuk masyarakatnya, bukan untuk dirinya sendiri.

Sebagai upaya respon dari aksi moge, kita melihat ada peran Laskar Merah Putih Markas Cabang Kota Bukittinggi dalam menyuarakan keresahan masyarakat kota. Memang dalam aturannya sebuah kota dapat mendapatkan peran kemitraan dari sebuah Organisasi Masyarakat (ormas). Apalagi dalam aturan terbaru saat ini, yaitu dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (SE Mendagri) No. 440/5538/SJ tertanggal 6 Oktober 2020 dan UU Nomor 16 Tahun 2017 tentang ormas dijelaskan bahwa ormas memiliki peran penting dalam kehidupan bernegara. 

Selain ada kemitraan dengan ormas, kita melihat bahwa inilah momentum untuk mengikis jiwa individu, memperkokoh jiwa bela negara dengan melakukan wisata perjuangan. Dalam hal ini penulis mempunyai catatan perjalanan ke Nagari Perjuangan Kamang dan sekitarnya. Di sana kita tak akan pernah kecewa karna di sana tersaji  sejumlah objek wisata menarik, seperti Rumah Gadang Nan Tigo, Ngalau Kamang, Banto Royo, kolam Tirta Sari Songsang, Tugu Perang Kamang, Markas Dahlan Djambek, Rumah Gadang Datuak Batoeah, Makam Tuanku Nan Renceh, Danau Mini Tarusan Kamang, Kincia Cucu Antan Kari, Jambatan Hati Salo Sungai Janiah, terakhir yang baru dirintis objek wisata Bukik Baka Park di  Jorong Guguak Rang Pisang, Nagari Kamang Ilia, Kecamatan Kamang Magek dan yang paling terbaru Panorama Ubud van Kamang Padang Kunik. Di tepi jalan perjalanan menuju Kamang dari pusat Kota Bukittinggi, kita akan melihat barisan-barisan agrowisata tanaman buah naga, durian, dan jeruk.  Kamang udaranya sangat sejuk, jauh dari bisikan kendaraan dan hiruk pikuk perkotaan. Jalan yang beraspal membuat perjalanan semakin lancar. Sembari sampai ke lokasi melihat pemandangan sawah-sawah yang terbentang luas di tepian Bukit Barisan. Memang syahdu rasanya sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan yang indah.

Wisata alam, sejarah, dan religi memang menjadi salah satu faktor kunci kemajuan Kamang, dikelola dengan jiwa kerakyatan Kamang yang khas. Taman-taman dibangun dengan gotong-royong, dan sekarang bunganya telah bermekaran. Menambah indah jalan kita meresapi nilai-nilai perjuangan Kamang. Untuk masuk tempat wisata ini tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam karena tepat di pintu masuk tersedia etalase kecil di atas meja yang berisi uang. Wisatawan tidak dipatok besaran biaya yang diberikan, cukup sukarela saja.

Tinggalkan hiruk pikuk kota. Menepi sejenak menuju Kamang, memenuhi diri kita dengan semangat jiwa bela negara karna inilah momentumnya. Bercengkrama dengan pelaku sejarah, melakukan napak tilas perjuangan sebuah bangsa yang selalu gagal menuju merdeka karna selalu terjebak bahasa kedaerahan, kesukuan, golongan, dan diperparah dengan devide et empera. Dengan menggenggam kembali sejarah kebangsaan memperkokoh jiwa bela negara. Diharapkan semua yang merusak persatuan kota ditinggalkan bergeser ke kehidupan kota yang madani. 

Konstitusionalnya Momentum Penguatan jiwa Bela Negara Masyarakat Kota 

Penguatan jiwa bela bela negara, semangat untuk berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun demi keutuhan Republik mendapatkan momentumnya dari hiruk pikuk kota. Dengan memiliki jiwa bela negara kita bisa membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif dengan metode thinking out of the box yang inovatif, sehingga kota tidak melulu hanya dihadapkan pada hal-hal jaman old yang penuh kekerasan dan pertarungan tanpa aturan yang tak membawa kemajuan serta merusak persatuan, seperti aksi moge dan aksi intimidasi antar kandidat pemimpin kota.

Momentum penguatan jiwa bela negara ini sangat konstitusional bagi warga kota karna diamanatkan Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Pasal tersebut memiliki dua makna, pertama, bahwa setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam menentukan kebijakan-kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, dan kedua, setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.(*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kota Bukittinggi Riyan Permana Putra, S.H., M.H. ajak Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia Bergabung menjadi Anggota Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI)

Lahirnya Tokoh Muda Penuh Integritas dan Idealisme di Kota Bukittinggi

Dr (cand). Riyan Permana Putra, S.H., M.H., Dipercaya menjadi Pengurus DPD Bapera Sumatera Barat

Riyan Ketua PPKHI Bukittinggi Tanggapi Keinginan PSI Sumatera Barat yang Ingin Menjadi Oposisi di Sumatera Barat. Seharusnya Pola Hubungan Kerja Antara Partai Politik di DPRD dengan Pemerintah Daerah dalam Fatsun Demokrasi Indonesia adalah Sejajar, Seirama, dan Selaras

FPII Korwil Bukittinggi - Agam Gelar Buka Bersama dan Konsolidasi

Ketua PPKHI Bukittinggi Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke-4 kepada LAKATAS dan Ungkap Peran Penting LAKATAS sebagai Civil Society

Salah Satu Dugaan Epicentrum Masalah Proyek di Jalan Perintis Kemerdekaan Bukittinggi

Perlunya Penguatan Alutista Maritim Pasca Tenggelamnya Kapal Selam Nanggala 402

Riyan Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kota Bukittinggi Tanggapi Penurunan Stok Darah di Kota Bukittinggi dan Tegaskan Ketersediaan Darah Tanggung Jawab Pemerintah Daerah

Pandemi Marakkan Lagi Pinjaman Online, LBH Bukittinggi Buka Posko Pengaduan Korban Pinjaman Online