Riyan Permana Putra Sebut Tim Penyidik Polres Bukittinggi Periksa Saksi Kasus Pembunuhan Istri dengan 14 Tikaman

Riyan Permana Putra Sebut Tim Penyidik Polres Bukittinggi Periksa Saksi Kasus Pembunuhan Istri dengan 14 Tikaman

Bukittinggi - Tim penyidik Polres Bukittinggi memanggil dua orang saksi dalam kasus dugaan pelanggaran Pasal 40 ayat 3 UU Penghapusan KDRT, yaitu berupa kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan matinya korban dilakukan oleh suami korban (A) yang mengakibatkan (S) meninggal dunia dengan 13 tusukan.

Para saksi akan diperiksa untuk tersangka (A) selaku suami korban.

"Hari ini bertempat di Gedung Reskrim Polres Bukittinggi, tim penyidik mengagendakan pemanggilan saksi-saksi untuk (A)," ujar Dr (cand). Riyan Permana Putra, S.H., M.H., Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Bukittinggi yang juga merupakan pengacara korban dan keluarganya, Senin (29/11).

Para saksi yang rencananya diperiksa ialah ibu korban (P) dan pelapor yang merupakan paman korban (I).

Materi yang hendak digali penyidik Reskrim Polres Bukittinggi dari pemeriksaan para saksi adalah tentang awal mula terjadinya pembunuhan hingga motif pelaku melakukan pembunuhan terhadap (S) yang masih berstatus sebagai istrinya tersebut.

(A) diumumkan sebagai tersangka pada Jumat, 26 November 2021. Hingga saat ini ia sudah ditahan.

Sebelumnya sebagaimana dilansir dari katasumbar.com Kuasa Hukum keluarga korban pembunuhan di Jorong Batang Buo, Nagari Biaro Gadang – Agam, Riyan Permana Putra, menuntut hukuman seberat-beratnya untuk pelaku pembunuhan yang mengakibatkan meninggalnya S (25).

Riyan mengatakan, pembunuhan yang dilakukan oleh suami S, yakni A (28), diduga pembunuhan berencana.

“Berdasarkan keterangan yang saya peroleh, diduga ini pembunuhan berencana,” jelasnya, Minggu 28 November 2021.

Menurut dia, pelaku sudah bolak-balik di sekitar lokasi sejak sehari sebelum kejadian.

“Ini diperkuat keterangan Jorong setempat. Selain itu, saat peristiwa terjadi, kedua orang tua korban tidak berada di rumah. Sepertinya, pelaku sudah mengetahuinya,” ucap Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bukittinggi itu.

Faktor lain, kata dia, pembunuhan ini tergolong sadis karena S ditikam dengan 14 tikaman.

“Keluarga menuntut hukuman yang seberat-beratnya. Lebih dari 15 tahun, selain itu sejak awal pernikahan, menurut pengakuan keluarga, S sudah sering jadi korban KDRT,” sambungnya.

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Kamis pagi 25 November 2021. A yang sudah 2 bulan pisah ranjang dengan istrinya, tiba-tiba datang ke rumah istrinya.

Mereka terlibat pertengkaran dan akhirnya S meninggal dengan tragis. A mengaku ia kalap karena dilarang istrinya bertemu dengan anak tirinya.
Pernyataan A, dibantah keras oleh keluarga korban. Menurut Riyan, pihak keluarga tak pernah melarang A bertemu dengan anak tirinya.

Setelah membunuh istrinya, A kabur menuju Puncak Pato Lintau dan selanjutnya menyerahkan diri ke Polsek Sungayang Tanah Datar.

A sebagaimana dilansir dari hariansinggalang.com mengaku sangat menyesali perbuatannya karena emosi yang memuncak.

“Saya sangat menyesali perbuatan saya,” ungkapnya di Mapolres Bukittinggi, Kamis (25/11).(*)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum (PPKHI) Kota Bukittinggi : Segera Daftar Ujian Profesi Advokat (UPA) Gratis di Seluruh Indonesia dan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Class Online dengan Biaya Terjangkau serta Pengambilan Sumpah Advokat dengan Biaya Terjangkau di Pengadilan Tinggi Padang

Terkait Spanduk Turunkan Pemimpin Bukittinggi di Aur Kuning, Riyan Permana Putra Harap Informasi Progres Janji Pemimpin Bukittinggi Menyentuh Grass Root

Viral Video Pedagang Lontong di Padang Protes saat Operasi Yustisi, Riyan sebut Aparat Harus Humanis dan Kedepankan Soft Approach

Pencemaran Nama Baik terhadap Ir. Mulyadi, Kampanye Hitam Mengancam Pilkada Badunsanak 2020 di Sumatera Barat

Riyan: Selamat Hari Ibu, Perjuangkan Hak-hak Sosial-Politik Para Ibu Secara Substansial

Kritik Mahasiswa UI, Oase Ditengah Tak Berdayanya Oposisi

Riyan Permana Putra Sebut Aksi Tolak PPKM di Padang Perlu Respon Cepat

Berkaca pada Sidang Habib Rizieq Shihab, Ketua PPKHI Bukittinggi Ungkap Jalan Tengah Sidang Peradilan Pidana Online

Masyarakat Sumatera Barat dapat Menyelesaikan Permasalahan Mosi Tidak Percaya terhadap Omnibus Law di Mahkamah Konstitusi

Ketua PPKHI Bukittinggi: Selamat Idul Fitri, Mari Kembali kepada Fitrah Keadilan