Ketua PPKHI Bukittinggi dan Cucu Syech Tuanku Mato Aia Hadiri Ziarah Syech Tuanku Aluma di Koto Tuo serta Ungkap Potensi Wisata Religi
Riyan Permana Putra, S.H., M.H., Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kota Bukittinggi bersama Dedi Edward, S.E., M.M. yang merupakan Cucu Syech Tuanku Mato Aia dari Pariaman. Selain itu ia juga merupakan mantan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dan sekarang merupakan Wakil Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Sumatera Barat
Ketua PPKHI Bukittinggi dan Cucu Syech Tuanku Mato Aia Hadiri Ziarah Syech Tuanku Aluma di Koto Tuo serta Ungkap Potensi Wisata Religi
pengacarabukittinggi.blogspot.com , Agam – Jelang Ramadhan, Riyan Permana Putra, S.H., M.H. yang merupakan Ketua Perkumpulan
Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kota Bukittinggi hadiri ziarah
ulama Syech Tuanku Aluma di Koto Tuo, Agam, Sumatera Barat bersama Dedi Edward,
S.E., M.M. yang merupakan Cucu Syech Tuanku Mato Aia dari Pariaman. Selain itu
ia juga merupakan mantan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dan sekarang
merupakan Wakil Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies
(ASITA) Sumatera Barat. Ziarah ini juga dihadiri oleh Jamaah Syathariah yang
datang dari berbagai kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat yang tetap
mematuhi protokol kesehatan.
Bersama kita ketahui perjuangan Syech Tuanku Aluma Koto Tuo
dalam bidang pendidikan dapat di katakan berhasil, hal ini dapat terlihat dari
tetap eksisnya kegiatan pendidikan tarikat di surau yang didirikan ketika masa
hidupnya, dan berdatangannya para peziarah dari berbagai wilayah ke makam
Syeikh Tuanku Aluma Koto Tuo. Keberhasilan Syeikh Tuanku Aluma Koto Tuo dalam
pengembangan ajaran tarekat Syathariyah tidak diperoleh begitu saja, dalam
proses pengembangkan ajaran ajaran tarekat Syathariyah di Agam Syeikh Aluma
Koto Tuo juga mengalami berbagai halangan dan rintangan, baik dari internal
maupun eksternal salah satunya adalah situasi pada saat itu yang tidak stabil.
Riyan mengungkapkan, “Bagi kita generasi muda perjuangan
dakwah Tuanku Aluma Koto Tuo harus menjadi pelajaran dan teladan. Bahwa memang
dalam berjuang kita akan mendapatkan berbagai halangan dan rintangan maupun
dari internal dan eksternal. Dengan memahami kontribusi dan perjuangan ulama,
khususnya Tuanku Aluma Koto Tuo dan murid-muridnya kita berharap akan lahir
pemuda-pemudi Islam yang tangguh menghadapi perkembangan zaman termasuk di era
millenial serta berkontribusi untuk Indonesia berkemajuan,” ungkapnya di Koto
Tuo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Rabu (17/03/2021).
Mantan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dan sekarang merupakan Wakil Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Sumatera Barat mengatakan, “Syech Tuanku Mato Aia sendiri merupakan murid dari Syech Tuanku Kiambang dan Syech Tuanku Aluma merupakan guru dari Syech Kiambang. Jadi kita harus kembali mengingat jasa seorang ulama, pahlawan saja kita peringati, ulama besar yang sudah berjuang untuk Indonesia dan umat juga harus kita pahami kontribusinya," pungkasnya.
Cucu Syech
Tuanku Mato Aia Pariaman ini juga
mengungkapkan dahulu saat perjuangan melawan Belanda Syech Tuanku Aluma Koto
Tuo tak mampu ditembak oleh Belanda. "Kita harus mengingat kontribusi ulama.
Selain itu ia berpesan agar perbedaan atau khilafiah dalam Islam agar disikapi
dengan bijak,” tukasnya.
Selain itu Wakil Ketua ASITA Sumatera Barat ini juga
menjelaskan ada potensi wisata religi di Koto Tuo Kabupaten Agam yang harus
terus dibenahi sehingga bermanfaat untuk perkembangan nagari. “Sambutan masyarakat
akan wisata religi ini cukup baik, bahkan bisa membawa wisatawan dari luar
daerah ke Koto Tuo, Kabupaten Agam. Wisata religi sangat bagus karna wisatawan
dibawa berjalan sambil berzikir, beribadah, dan menuntut ilmu," katanya.
Terkait ziarah kubur ini, Ustaz Abdul Somad sendiri telah
menjelaskan masalah ini dalam Buku yang disusunnya “30 Fatwa Seputar Ramadhan”.
Ziarah kubur menurut hukum asalnya adalah sunnah karena mengingatkan manusia
kepada akhirat. Disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah SAW
ziarah ke makam ibunya, beliau menangis, membuat orang-orang di sekelilingnya
ikut menangis.”
Rasulullah SAW berkata: “Aku memohon izin kepada Tuhanku agar
aku memohonkan ampun untuknya, Ia tidak memberikan izin untukku. Aku memohon
izin agar aku ziarah ke makamnya, Ia memberi izin kepadaku. Maka ziarahlah kamu
ke kubur, karena ziarah kubur itu mengingatkan kepada kematian”.
Ibnu Majah meriwayatkan dengan sanad shahih: “Dulu aku
melarang kamu ziarah kubur. Ziarahlah kamu ke kubur, karena sesungguhnya ziarah
kubur itu membuat zuhud di dunia dan mengingatkan kepada akhirat”.
Sekilas tentang Syech Tuanku Aluma Koto Tuo
Jika kita buka kembali sejarah perkembangan Islam di
Sumatera Barat, Syeikh Burhanuddin merupakan tokoh ulama Minangkabau yang
pertama kali mengenyam Ilmu pengetahuan tentang Agama Islam di Aceh. Beliau
juga ulama yang menyebarkan Agama Islam di Minangkabau. Islam masuk ke
Minangkabau dibawa oleh Syeikh Burhanuddin Ulakan Pariaman pada tahun 1659.
Setelah kembali dari Aceh, Syeikh Burhanuddin mendirikan surau di Ulakan dimana
pada surau tersebut dijadikan sebagai sentral pendidikan Islam melalui tarekat
Syathariah. Syeikh Burhanuddin memiliki andil dan pengaruh besar dalam
penyebaran Islam di Minangkabau yang mana salah satu muridnya bernama Syech
Tuanku Aluma Koto Tuo.
Inyiak Syech Tuanku Aluma merupakan salah satu tokoh
penyebar agama Islam di Nagari Koto Tuo. Syeikh Tuanku Aluma Koto Tuo memiliki
kontribusi dalam pendidikan Islam karena semasa hidupnya Syeikh Angku Aluma
Koto Tuo menerangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ajaran Islam kepada
murid-muridnya seperti fiqih, tarekh, tafsir, bahasa Arab, tasawuf, mantiq,
ma’ani, dan banyak lagi ilmu tentang Islam termasuk cara membaca Al-Qur’an
dengan baik dan benar yang di pelajari, sehingga melahirkan murid-murid yang
paham mengenai ajaran Agama Islam yang juga berpengaruh di masing-masing
kampung halamannya tanpa disadari Syeikh Angku Aluma melahirkan murid-murid
yang paham mengenai ilmu pengetahuan khusunya tentang Islam.(*)
Komentar
Posting Komentar