Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Gunung Singgalang, Ketua PPKHI Bukittinggi Ajak Lestarikan Taxus Sumatrana
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Gunung Singgalang, Ketua PPKHI Bukittinggi Ajak Lestarikan Taxus Sumatrana
pengacarabukittinggi.blogspot.com , Bukittinggi - Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kota Bukittinggi dan juga Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bukittinggi, Riyan Permana Putra, S.H., M.H. memperingati hari lingkungan hidup sedunia di Gunung Singgalang. Dalam siaran persnya kepada wartawan ia mengatakan bahwa "Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni menjadi momen publik khususnya anak muda minang berkontribusi positif untuk Bumi, khusus di Ranah Minang bisa dengan membantu, melestarikan, serta mensosialisasikan manfaat dan khasiat Taxus Sumatrana kepada dunia," katanya pada Sabtu, (5/6/2021).
"Saya sangat bersyukur pada saat ini, dapat melihat dan mencicipi langsung tanaman langka ini yang kaya manfaat ini. Taxus Sumatrana ini hanya bisa tumbuh di daerah yang lembab, di ketinggian 1800 mdpl, tidak bisa ditanam di daerah yang hawanya panas. Sebagaimana yang telah kita dengar penyakit dan sistem jaringan tubuh akan makin baik setelah meminum Taxus Sumatrana," paparnya.
Taxus Sumatrana adalah tanaman langka di dunia, di Indonesia Taxus Sumatrana ini hanya tumbuh pada ketinggian 1000 sampai 2000 seperti di Gunung Dempo, Gunung Kerinci, kemudian di kembangkan di Sumatera Utara dan terakhir ditemukan di Gunung Singgalang pada Oktober 2019 lalu.
Alasan lain untuk melestarikan tanaman herbal ini menurut Riyan yang juga merupakan alumni Universitas Indonesia ini karna, "Taxus Sumatrana yang hanya bisa tumbuh di pulau Sumatera saja. Dan di liar negeri harga Taxus Sumatrana harganya selangit, karna sangat dicari-cari oleh dunia medis. Pasalnya Sumatrana mengadung taxol, anti bakteri, anti jamur, anti oksidan yang mempu menyembuh penyakit kanker kepala dan leher. Kemudian juga mampu memyembuhkan kanker payudara, menghalangi resopsi tulang, tumor, kanker ovarium, kanker paru, prostat, bengkak jantung, gula darah, insomnia, parkinson kanker hati serta memperbaiki jaringan dalam tubuh secara sistemik," jelasnya.
Menikmati air rebusan Taxus Sumatrana. Bentuknya hampir sama dengan teh, cuman rasanya agak pahit sedikit dari teh. Selain itu, bisa juga mengelolah air rebusan Taxus Sumatrana dicampur dengam susu serta telur ayam hutan. Rasanya memang enak dan akan bikin ketagihan.
Salah satu studi kasus, kita mengetahui bahwa kanker adalah salah satu penyakit yang berbahaya dan kita bisa melihat ada banyak kabar tentang meninggal orang akibat penyakit satu ini.
Sambil menyedu dan bercerita soal Taxus Sumatrana, ada seseorang warga sekitar menceritakan kepada saya, bahwa ia mengedap penyakit kanker payudara. Setelah minum rebusan Taxus Sumatrana, kanker payudara yang membuat ia semakin cemas, akhirnya sembuh, kurang lebih satu pekan.
Memang diakui, Sumatrana memang ampuh dalam pengobatan kanker, hal tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian. Nah kabar baik dari penemuan Taxus Sumatrana ini, penemu tanaman langka ini sudah membentuk komunitas pelindung Taxus Sumatrana dibawah naungan Pemerintah Nagari Pandai Sikek.
Harapan Riyan, "Nagari Pandai Sikek menjadi lokasi penelitian Taxus Sumatrana, bisa menjadi tempat produksi Taxus berkualitas eksport sehingga manfaat ekonomi tak hanya untuk nagari tapi bisa untuk negara dalam bentuk devisa (#NagariMaju #SumbarMaju) serta menjadi objek wisata herbal, karena dilokasi tersebut terapat pemandangan yang indah dan nantinya akan menghidupkan perekonomian masyarakat setempat dan memberikan kesembuhan bagi penderita penyakit," tutupnya.(*)
Komentar
Posting Komentar